Sejarah Kerajaan Perlak merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Nusantara dan bahkan kerajaan Islam pertama. Perlak muncul atau dikenal pada tahun 840-1292 masehi dan berlokasi di Perlak, Aceh Timur. Kenapa dinamakan Kerajaan Perlak? Karena, berdasarkan beberapa pendapat para ahli, Perlak merupakan nama kayu yang terkenal di daerah tersebut, kayu perlak merupakan bahan untuk membuat kapal, sehingga banyak pembuat kapal dari wilayah Nusantara atau bahkan dari luar hanya untuk membeli bahan pembuatan kapal tersebut. Dari nama kayu tersebut yang cukup terkenal maka disebut lah wilayah ini sebagai Kerajaan Perlak.
Kerajaan Perlak merupakan kerajaan Islam, hal ini disebabkan karena daerah tersebut sering disinggahi oleh para pedagang dari wilayah Timur Tengah atau India. Dari persinggahan para pedagang, terjadilah perkawinan antara orang-orang lokal dengan para pedagang tersebut. Para pedagang atau perantau singgah di wilayah Kerajaan Perlak (Aceh Timur) bukan hanya satu atau dua hari, mereka datang dan pergi membutuhkan waktu beberapa bulan.
Hal ini disebabkan transportasi pada zaman dahulu menggunakan kapal dan kapal tersebut merupakan kapal dengan tenaga angin, bukan tenaga mesin. Jadi mereka yang berada di Kerajaan Perlak melakukan interaksi dengan orang-orang lokal, bahkan terjadi perkawinan. Hal ini menimbulkan percampuran dan budaya. Banyaknya pedagang Islam yang dinggah membuat perkembangan agama Islam di Kerajaan Perlak semakin pesat.
Sejarah Kerajaan Perlak |
Kehidupan Politik Kerajaan Perlak
Kerajaan Perlak didirikan oleh para pendatang yang awal mulanya hanya berdagang sekaligus berdakwah. Mereka merupakan rombongan Nahkoda Kapal Khalifah yang dapat 100 orang. Datangnya rombongan tersebut membuat kejadian perkawinan antara penduduk lokal dan para pendatang dari Arab, India dan Persia, hal inilah yang membuat perkembangan Islam meningkat pesat dan berdirinya kerajaan Islam yaitu Kerajaan Perlak pada tahun 225 H (840 M). Raja atau Sultan pertama Kerajaan Perlak adalah Alaidin Syed Maulana Abdul Aziz Syah, beliau merupakan keturunan dari hasil perkawinan antara penduduk lokal dan para pedagang tersebut.
Pada masa pemerintahan Alaidin Syed Maulana Abdul Aziz Syah Kerajaan Perlak tumbuh dan berkembang menjadi kerajaan yang subur dan semakin luas. Beliau sultan yang beraliran Syiah, alirian ini datang ke Nusantara atau Indonesia melalui merupakan para pedagang Gujarat, Persia dan Arab. Aliran Syiah masuk pertama melalui Kerajaan Perlak dengan dukungan penuh dari dinasti Fatimah di Mesir.
Saat pemerintahan sultan ke tiga yakni Sultan Alauddin Syed Maulana Abbas Shah, aliran Syiah mulai di tinggalkan dan masuknya aliran Sunni ke Kerajaan Perlak. Setelah masuknya aliran Sunni, terjadilah perang saudara dengan pengikut aliran Syiah. Perang tersebut terjadi saat meninggalnya Sultan pada tahun 913 Masehi. Hal ini membuat kekosongan kekuasaan selama dua tahun. Setelah perang berakhir dan dimenangkan oleh kaum Syiah, kemudian Sultan Syed Maulana Ali Mughat Syah (kaum Syiah) naik tahta. Pada akhir pemerintahan beliau, terjadi lagi peperangan antara kedua golongan tersebut di Kerajaan Perlak. Peperangan tersebut dimenangkan oleh golongan Sunni sehingga yang menjadi Sultan dari golongan tersebut.
Singkat cerita, peperangan yang terjadi di Kerajaan Perlak masih terus terjadi. Akhirnya, Sultan Kerajaan Perlak ke 17 yakni Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Syah II melakukan strategi politik persahabatan dengan kerajaan-kerajaan tetangga. Ia menikahkan putri-putrinya dengan raja-raja kerajaan tetangga yakni Kerajaan Malaka dan Kerajaan Samudra Pasai. Dari hasil perkawinan antara dua kerajaan tersebut menghasilkan putra mahkota pewaris dua kerajaan yaitu Sultan Muhammad Malik al Dhahir. Setelah putra mahkota tersebut diangkat menjadi Sultan dan raja, kemudian Kerajaan Perlak menyatu dengan Kerajaan Samudra Pasai.
Masa Kejayaan Kerajaan Perlak
Masa kejayaan Kerajaan Perlak terjadi pada masa pemerintahan Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Syah II Jouhan Berdaulat yakni pada tahun 1225 sampai 1262 Masehi. Pada masa pemerintahan beliau, Kerajaan Perlak mengalami kemajuan dan perkembangan yang sangat pesat, yakni dalam bidang pendidikan Islam dan bidang perluasan dakwah Islamiah.
Runtuhnya Kerajaan Perlak - Sementara itu, runtuhnya kerajaan Perlak karena banyak terjadi perang saudara antara dua golongan yang berbeda yaitu aliran Syiah dan aliran Sunni. Seperti yang sudah tersedia di atas, pada masa sultan ke 17 Kerajaan Perlak melakukan strategi politik persahabatan dengan kerajaan-kerajaan tetangga sehingga penggabungan kerajaan perlak dengan kerajaan samudra pasai tidak dapat dihadarkan.
Berikut tampilan video nya:
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus